16 May 2010

Sibuk atau Sok Sibuk ?

Hmm… Udah sebulan lebih nggak posting ke Blog, padahal hampir tiap hari nge-net. Dan hampir tiap hari pula buka blog. Tapi tak ada satupun ide yg menurutku menarik untuk diposting. Apalagi sejak hari kamis sampai sabtu lalu saya pulang kampung dalam rangka mempererat silaturrahim dengan orang tua dan usaha memperluas persaudaraan dengan “calon keluarga baru.” Disamping itu sejak dua pekan lalu saya memang sibuk (atau mungkin hanya sok sibuk) membantu dan memandu adik-adik calon mahasiswa baru yang mendaftar ujian seleksi untuk masuk di beberapa perguruan tinggi di negeri kita yg tercinta ini.

Sejak setahun lalu pendaftaran untuk mengikuti ujian, baik UMB maupun SNMPTN, sudah dilakukan secara online. Hal ini berbeda banget dengan jaman saya mau kuliah dulu. Sebenarnya ini termasuk kemudahan. Tetapi ternyata adik-adik kita calon mahasiswa yang barus saja lulus Es-Em-A itu masih banyak yg lugu dan belum paham teknologi. Apalagi yang datang dari kampung yang tentunya sangat minim sekali pengetahuannya terhadap internet. Mereka mungkin mengenal dunia maya hanya melalui HP. Itupun lebih banyak digunakan untuk facebook-an atau nge-Game.

Banyak sekali kejadian-kejadian unik dan lucu yang bisa membuat saya tersenyum dan kadang juga bikin kesal. Bagaimana tidak, berdasarkan prosedurnya, mendaftar secara online harus dengan foto digital, eh… kok malah yg diserahkan foto cetakan kertas ukuran 3 X 4. Ada yang ketika mendaftar ternyata masih bingung dan belum punya pilihan jurusan dan fakultas apa yang mau diambil sehingga harus menunggu mereka berfikir dulu. Kalau sebentar sih nggak apa-apa. Tapi kadang ada yang sampai lamaaaaaa sekali mikirnya, padahal dibelakangnya masih banyak yg meng-antri untuk mendaftar.

Ada lagi yang ketika menentukan pilihan fakultas dan jurusannya cuma ikut-ikuta temannya. Padahal dalam memilih jurusan, disamping karena minat dan keinginan juga harus sesuai dengan kemampuan. Jika kartu ujian sudah terlanjur dicetak ‘kan tidak bisa lagi untuk mengubah data pilihan jurusannya.

Ada pula yang ingin sekali mengambil jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan tapi terlanjur mendaftar di jurusan IPS. Atau sebaliknya, mau masuk di jurusan Ilmu Hukum tapi mendaftar di Jurusan IPA. Hal-hal tersebut terjadi karena salahnya informasi yang mereka terima.

Dari kejadian-kejadian tersebut bisa diambil pelajaran, bahwa dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan harus direncanakan secara matang termasuk mencari informasi yang shahih atau valid.


0 comments:

Post a Comment