08 August 2011
Dua aktivitas rutin khas di bulan Ramadhan adalah Sahur dan Berbuka Puasa. Dengan makan sahur berarti kita sudah berniat akan menjalani puasa pada hari itu meskipun kita tidak melafazkan niatnya. Mengapa dikatakan demikian? Karena orang yang tidak niat berpuasa tidak mungkin akan mau bersusah payah bangun pagi-pagi sekali untuk makan. Niat merupakan salah satu rukun puasa. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : من لم يجمع الصيام قبل الفجر فلا صيام له “Barang siapa yang tidak membulatkan niatnya untuk berpuasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.” (HR. Ahmad dan Ash-habus Sunan, dan dinyatakan sah oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban) Banyak kaum muslimin yang mengira bahwa niat puasa itu harus dilafazkan dan dilakukan pada malam hari setelah shalat Tarawih. Padahal menurut sunnah bukan demikian. Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah dalam Fiqh Sunnah mengatakan : “Niat (puasa) itu sah pada salah satu saat di malam hari, dan tidak disyaratkan mengucapkannya, karena itu merupakan pekerjaan hati, tak ada sangkut-pautnya dengan lisan. Hakikat niat ialah menyengaja suatu perbuatan demi menaati perintah Allah Ta’ala dalam mengharapkan keridhoan-Nya. Maka siapa yang makan di waktu sahur dengan maksud akan berpuasa, dan dengan menahan diri ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, berarti ia telah berniat. Begitupun orang yang bertekad akan menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa di siang hari dengan ikhlas karena Allah, juga berarti telah berniat, walaupun tidak makan sahur. Mungkin diantara kita pernah merasakan ketika makan sahur terasa sangat berat dan malas.Meski makan sahur bukanlah merupakan syarat sah puasa, namun sangat dianjurkan dalam syari’at. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِى السَّحُوْرِ بَرَكَةًَ Makan sahurlah, karena dalam makan sahur itu terdapat berkah. (HR. Bukhari & Muslim) Disamping agar mendapat berkah, dengan makan sahur kita bisa lebih kuat dalam menjalani puasa. Hal ini merupakan kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya dalam menjalankan syari’at. Adapun dalam berbuka puasa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari & Muslim) Salah satu hikmah dari perintah Nabi untuk menyegerakan berbuka adalah agar tubuh kita segera segar kembali setelah seharian berpuasa sehingga akan menambah semangat kita untuk beribadah. Yang perlu diingat pada saat berbuka adalah hendaknya jangan berlebihan-lebihan dalam makan dan minum, karena hanya akan mengakibatkan kantuk atau bahkan sakit. Dengan demikian justru akan mengurangi kekhusukan dalan beribadah dan mengurangi nilai puasa kita. Jangan lupa saat akan berbuka lebih dahulu membaca doa yang benar-benar dicontohkan oleh Nabi. Berikut ini adalah doa berbuka puasa yang mungkin kurang populer di kalangan kaum muslimin tetapi sah berasal dari Rosulullah. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ “Telah hilang rasa dahaga, dan urat-urat telah basah, serta pahala telah tetap, insyaAllah.” (HR. Abu Dawud, ad-Daraquthni dan al-Hakim)
Labels: Omong Kosong
Apa kabar teman-teman Blogger…?
Hampir tak terasa kita telah melewati beberapa hari di Bulan Ramadhan tahun ini. Mudah-mudahan puasa kali ini dapat meningkatkan kekuatan iman dan juga kualitas kerja kita. Alhamdulillah baru sekarang saya sempat nge-Blog. Ternyata saya tak menulis di Blog ini sudah setahun sejak postingan terakhir. Sebenarnya dah lama pengen nulis lagi tapi kesempatan yg tak banyak, ditambah lagi rasa malas yang lebih mendominasi. Maklum, sejak berkeluarga, waktu luang lebih banyak saya gunakan untuk keluarga daripada utk memenuhi nafsu menulis. Sebenarnya banyak yang ingin saya tulis, walaupun sebenarnya tak terlalu penting.
Bulan puasa memiliki nuansa tersendiri yang berbeda dengan bulan-bulan selainnya. Hal ini bisa dirasakan dan dilihat dari diri kita sendiri dan juga suasana lingkungan di sekitar kita. Mungkin banyak yang merasa lebih semangat dalam beribadah. Bangun tidur pun lebih awal karena harus makan sahur. Dengan demikian, pola makan kita pun jadi berubah.
Cobalah tengok pasar-pasar di dekat tempat kita tinggal, pada bulan puasa biasanya malah lebih ramai. Salah satu fenomena yang bisa kita perhatikan pada bulan Ramadhan adalah Pasar Bedug. Bisnis kuliner dadakan ini hanya bisa kita temui di bulan Ramadhan. Bagi yang tak sempat memasak sendiri atau yang malas membuat hidangan berbuka, pasar bedug merupakan solusi praktis. Aneka jajanan dan minuman dengan berbagai pilihan tersedia disana dengan harga yang relatif murah.
Mudah-mudahan dengan banyaknya jenis makanan dan minuman yang tersedia di bulan Ramadhan tak sampai melupakan kita dari makna berpuasa. Kita harus bisa mengendalikan diri dari godaan nafsu makan yang berkobar saat berbuka. Jangan sampai berlebih-lebihan….
Semoga puasa kita tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Selamat Berpuasa….